Pendidikan dan
Pengajaran
Menurut Pak
Aniq, sejatinya mendidik anak itu ngancani
atau menemani. Menemani dan mengajari merupakan suatu hal yang berbeda, metode
mengajar menurut beliau arogan dalam arti arogan itu terlalu menuntut atau
memaksa jadi apabila anak itu tidak bisa melakukan sesuai tujuannya akan ada
hukuman. Pak Aniq dalam mendidik anaknya
dengan cara membiarkan anaknya bereksplorasi sesuai dengan keinginannya tetapi
setelah itu harus bisa bercerita apa yang dia lihat dan dia kerjakan. Dan ternyata
dia bisa melakukannya karena daya ingat anak itu masih kuat atau titen kalau menurut Pak Aniq.
Pendidikan sendiri
menurut Ki Hajar Dewantara memiliki pengertian bahwa pendidikan adalah satu hal
atau upaya dan daya yang terus menerus yang digunakan untuk memajukan bertumbuhnya
yang pertama budi pekerti atau karakter yang berkaitaun dengan spiritual, yang
kedua intelektual ,dan yang ketiga raga atau fisik. Jadi kita harus menjamin
pendidikan dari ketiga hal tersebut.
Selama ini
kita terjebak dalam pengertian pendidikan yang tidak sebenarnya, yang kita
pahami selama ini adalah pengajaran. Kalau selama ini memang sudah dilakukan
seperti definisi pendidikan yang ada di atas tetapi belum sepenuhnya, karena
hanya baru dipermukaan pengajaran saja. Pengajaran sejatinya memang bagian dari
pendidikan. Karena pendidikan itu Bahasa sederhanya pendidikan adalah laku,
atau tuntunan. Dalam nbahasa lain Ki Hajar Dewantara mengatakan pendidikan juga
di sebut pengayoman, sudah pasti ada yang mengayomi. Itulah kenapa dalam Fakultas
Pendidikan misalnya UIN menggunakan Tarbiyah.
Tarbiyah berasal dari kata Rabbun/Rabba/Rabbi yang berarti memelihara/mendidik/menjaga/melestarikan
atau mengayomi, seperti yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantara. Pak Aniq pun
sependapat dengan pernyataan tersebut.
Itulah
mengapa juga Surah Annas dimulai dari robbinnas
bukan malikinnas atau ilahinnas terlebih dahulu, karena dari Rabbun terlebih dahulu dengan cara
mengayomi terlebih dahulu. Apabila sudah diayomi, dipelihara baik secara fisik
maupun psikis masih tetap tidak bisa, baru ditunjukkan sifat yang lain yaitu
malik (kepemilikan). Dan apabila keduanya tetap masih dibantah baru ditunjukkan
lagi sifat yang paling unggul atau yang paling tinggi yaitu illahinnas. Tetapi harus
bertahap harus dari Rabb dulu baru malik dan kemuadian illah.
Pendidikan sebenarnya
persoalannya sepele, ketiga hal itu berangkat dari gejala waswas atau ragu –
ragu. Yang merupakan penyakit psikis yang ada pada manusia, dan cara menanganinya
yaitu dengan pendidikan yaitu tuntunan dan pengayoman.Pengajaran adalah
caranya, tetapi pendidikan merupakan ruang. Pendidikan itu ada tuntunannya dan
cara menyampaikan itu dengan pengajaran.